Tips Memilih Semen Untuk Perekat Bangunan Yang Baik

Dibuat pada 07 Jan 2021

Tips Memilih Semen Untuk Perekat Bangunan Yang Baik

Lain halnya jika kalian adalah orang awam yang tidak mengerti sama sekali tentang semen, bahan bangunan, ataupun alat-alat konstruksi yang lainnya.


Semen Bangunan - Bagi kalian yang sudah lama berkecimpung atau mengetahui seluk beluk dunia konstruksi, pastinya kalian tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari perekat bahan bangunan yang bagus untuk proyek yang kalian kerjakan bukan. Lain halnya jika kalian adalah orang awam yang tidak mengerti sama sekali tentang semen, bahan bangunan, ataupun alat-alat konstruksi yang lainnya. Kalian pasti akan kebingungan dalam mencari perekat bahan bangunan yang tepat untuk kebutuhan konstruksi yang kalian lakukan.

Lalu bagimana caranya agar kalian dapat memilih perekat bahan bangunan yang baik dan tepat untuk proyek yang sedang kalian kerjakan? Berikut ini adalah tips memilih perekat bahan bangunan yang tepat untuk kebutuhan proyek yang sedang dikerjakan.

 

Tips Memilih Semen Untuk Perekat Bangunan Yang Baik

Tidak Mudah Menggumpal

Tidak mudah menggumpal

Pekerat bahan bangunan berupa semen yang baik itu tidak mudah menggumpal, baik waktu disimpan ataupun pada saat digunakan. Semen bangunan yang disimpan dalam keadaan yang lama, dapat membentuk gumpalan seperti kerikil kecil yang dapat hancur jika diremas, akan tetapi ada juga yang tidak dapat dihancurkan. Jika kalian menemukan tanda-tanda seperti ini pada semen yang kalian simpan, maka ayaklah semen tersebut agar terpisah dari gumpalan-gumpalan itu tadi. Bagian semen yang tidak menggumpal dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat adonan semen perekat. Sedangkan untuk bagian yang menggumpal  tidak dapat digunakan lagi, dikarenakan sudah bercampur dengan uap air atau kelembaban ditempat penyimpanannya.

 

Membutuhkan Waktu Yang Lama Untuk Mengeras

Membutuhkan waktu yang lama untuk mengeras

Biasanya terdapat dua waktu yang diukur dalam campuran semen untuk bahan perekat bangunan, yaitu pada waktu ikat awal dan pada waktu ikat akhir. Waktu ikat awal merupakan waktu yang dibutuhkan sejak semen dicampur dengan air dari kondisi plastis menjadi tidak plastis, waktu yang dibutuhkan pada proses ini berkisar antara 30 – 45 menit.

Sedangkan untuk waktu ikat akhir ini, merupakan waktu yang dibutuhkan sejak semen sudah tercampur dengan air dari kondisi plastis hingga menjadi keras. Ukuran standar adonan semen untuk menjadi kering atau keras berkisar antara 6-7 jam. Anggapan jika semakin cepat adonan semen mengeras maka semen tersebut memiliki kualitas yang baik ternyata salah. Nyatanya, semakin cepat sebuah semen mengeras, maka semen tersebut memiliki laju hidrasi yang sangat cepat. Hidrasi ini menghasilkan panas, sehingga suhu didalam semen menjadi tinggi. Hal ini tentunya akan menimbulkan keretakan pada tembok atau dinding yang dibangun sehingga kualitas dan juga kekuatan dari bangunan tersebut akan menurun.

 

Padat Dan Memiliki Daya Rekat Yang Kuat

Padat Dan Memiliki Daya Rekat Yang Kuat

Bahan bangunan semen yang kaya akan mineral dan logam, mampu menghasilkan campuran adonan semen yang padat. Unsur yang berperan dalam menentukan kuat atau tidaknya daya rekat suatu semen adalah C3S. Daya rekat yang baik antara adonan semen dengan agregat, akan menghasilkan campuran yang padat dan terbaik untuk bahan bangunan. Campuran yang padat ini tentunya dapat menghasilkan dinding bangunan yang kokoh dan berkualitas tinggi.

 

Dikemas Dengan Baik

Dikemas Dengan Baik

Kualitas dari semen akan terjaga dengan baik, jika dikemas dengan baik juga. Artian semen dikemas dengan cara ditutup rapat-rapat, tidak mudah basah, dan juga tidak memiliki lubang atau bekas tambalan pada kemasan semen. Jadi sebelum kalian membeli semen, pastikan terlebih dahulu apakah kemasannya masih baru atau tidak. Karena kualitas semen yang baik dapat kita lihat dari tampilan atau kemasannya

 

Memiliki sertifikasi SNI

Tersertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia)

Sebelum membeli semen dari sebuah brand, kalian terlebih dahulu harus memastikan apakah semen dari brand tersebut sudah menerima sertifikasi dari SNI atau belum. Selain sertifikasi SNI, beberapa brand juga telah memiliki sertifikasi internasional. Jadi, hal ini sangat penting untuk dicek karena akan menyangkut kekuatan dan kualitas dari bangunan yang dibangun.

 

Disimpan Dengan Baik

Disimpan Dengan Baik

Cara terbaik untuk menyimpan semen diantaranya adalah jumlah tumpukan semen tidak melebihi dari 2 M dan serta terlindung dari kelembaban udara. Memberikan bantalan berupa kayu, agar semen tidak langsung menyentuh lantai atau dinding. Semen baiknya ditumpuk secara berdekatan untuk mengurangi sirkulasi udara agar semen tidak menggumpal karena udara ataupun uap air.

 

Tags :

#bahan #murah #batu #bata #granit #jual #toko #bangunan #semen #3 #roda

Share :

Produk Rekomendasi

Chat dengan Customer Service